Suasana sore itu
tampak sunyi senyap, langit tampak mendung. Terlihat di teras rumah, Ibu Rahma yang
sedang menyapu. Tak lama terdengar langkah kaki Alex keluar dari dalam rumah
sambil membawa tas ranselnya.
Ibu Rahma : ”Lho, mau kemana nak?” (terkejut menatap Alex)
Alex : “Mau les buk” (sambil merapikan
lengan tangan bajunya)
Ibu Rahma : ”Loh, bukannya hari ini hari sabtu?! Kan jadwal lesmu hari
senin”
Alex : ”Jadwalnya di ganti hari ini. Udah
Bu, Alex pergi” (sambil pergi meninggalkan ibunya)
Ibu Rahma : “ Hati-hati nak” (dengan wajah sedih melihat tingkah anaknya)
Beberapa
menit kemudian tibalah Alex di taman kota. Di sudut taman duduklah seorang
perempuan berjilbab. Dia adalah Anisa, pacar Alex.
Alex : ”ehm” (menatap wajah Anisa)
Anisa : ”eh, ayang Alex udah datang”
(tersenyum manis menyambut kedatangan Alex)
Alex : “Pergi yuk?!!” (sambil merangkul
pundak Anisa)
Anisa : ” Loh, kamu kok gak bawa helm?”
(dengan nada perhatian)
Alex
:”Males, helmnya berat. Lagian pusing banyak pikiran” (Dengan menggandeng
tangan Anisa dan menuju motor)
Anisa :
”Ya udah, tapi hati-hati bawa motornya”
Alex melewati gang-gang
kecil agar tidak di tilang polisi. Namun, ternyata sedang ada polisi yang
melewati gang tersebut.Maka polisi berusaha menghentikan laju kendaraan Alex.
Namun Alex tak mengindahkan peringatan polisi.
Polisi :”hentikan motor mu” (suara keras
dan melihat Alex)
Alex : (tak menghiraukan)
Polisi :”Sekali lagi saya peringatkan
hentikan motor mu” (menambah volume suaranya)
Alex : (menambah kecepatan dan kabur)
(Terjadilah kejar-kejaran antara
polisi dan Alex. Dari arah berlawanan datang mobil dengan kecepatan tinggi.
Terjadilah tabrakan antara motor Alex dan mobil. Andre, si pengendara mobil
melarikan diri.)
Polisi :
“woii, jangan kabur kamu ! jangan kabur!!” (polisi berteriak kepada si
pengendara mobil. Kemudian menolong Alex yang sekarat dan Anisa yang pingsan)
Alex :
“Pak,,tolong Anisa” (menatap Anisa yang sedang tergeletak)
Polisi :
“mana HP mu? Saya akan memanggil ambulance dan menelpon keluargamu”
Alex :
(mengeluarkan HP dari kantong) “sampaikan maaf ku ke ibu pak”
Polisi : (menelpon ambulance lalu
memberi kabar ke ibu Alex) “Selamat sore Ibu, kami dari kepolisian ingin
memberi tahu bahwa anak Ibu mengalami
kecelakaan. Saat ini kami akan membawa anak Ibu ke rumah sakit Fatmawati”
Ibu Rahma langsung bergegas ke rumah
sakit. Tibalah Ia di rumah sakit dan bertemudengan Anisa
yang
sudah siuman.
Ibu
Rahma :”Anisa, bagaimana keadaan Alex
nak?” (menangis dengan penuh kekhawatiran)
Anisa :”Alex
Bu, Alex tidak tertolong” (menangis lalu memeluk Ibu Alex”
Ibu
Rahma :”Anak ku Aleeexx” (histeris)
Suatu
malam, di rumah Andre. Suasana tampak sunyi. Tiba-tiba terdengar suara pintu di
ketuk.
Andre : “Siapa?” (menoleh ke arah pintu
dan pergi ke arah pintu)
(tiba-tiba
terdengar meja ruang tengah rumah Andre di gebrak, padahal Andre di rumah hanya
sendiri.Andre menuju ruang tengah dan terlihat sosok seperti Alex)
Andre : “Siapa kamu?” (ketakutan)
Alex : “Aku Alex. Apa kamu lupa?”
(mendekati Andre)
Andre :”aaa,,,aku,, aku tidak bermaksud membunuhmu”
Andre :”aaa,,,aku,, aku tidak bermaksud membunuhmu”
Alex :”tapi kamu penyebab kematiaan
ku. Sekarang giliranmu. hahahaha” (mendekati Andre dan mencoba mencekik
lehernya)
Andre : “Aaa,, ampun. Apa yang bisa aku
lakukan agar kau mengampuni ku?” (tanya Andre ketakutan)
Alex : (terdiam melihat Andre) “pergi
ke rumahku dan mengaku bahwa kamu penyebab kematian ku”
Andre :
“baik. Akan aku lakukan”
Siang
harinya, Andre duduk termenung di teras rumahnya memikirkan cara agar Ia mampu
melakukan apa yang Alex minta.
Ustadzah : “Assalamu’alaikum”
Andre : (diam tidak menjawab. Tenggelam
dalam lamunan)
Ustadzah : “Assalamualaikum Andre” (sedikit
mengeraskan suaranya)
Andre :”Wa’alaikum salam Ustadzhah”
(menjawab dengan terkejut)
Ustadzah :”Astagfirullah ! apa yang sedang kamu
fikirkan? Sampai-sampai salam ku tak kau dengar”
Andre : “Begini Ustadzah, kemarin saya
menabrak seorang pemuda, lalu saya melarikan diri. Sekarang saya merasa di
hantui oleh bayang-bayang si pemuda tersebut”
Ustadzah : “Inalillahi. Kenapa kamu berbuat
demikian Andre? Itu dosa besar”
Andre : “Saat itu saya sedang
terburu-buru mau ke acara teman saya Ustadzah. Tapi arwahnya telah meminta
kepada saya untuk meminta maaf kepada keluarganya”
Ustadzah : ”Apa yang kamu tabrak itu Alex, anak
ibu Rahma, warga desa sebelah itu?”
Andre :”iiii,,, iya Ustadzah” (menjawab
dengan takut)
Ustadzah :”Astagfirullah. Segeralah meminta maaf
pada Bu Rahma. Jika kamu tidak berani, akan saya temani besok pagi”
Andre : “Ustadzah serius?! Terima kasih
Ustadzah” (tersenyum kepada Ustadzah)
Ustadzah :”Iya. Ya sudah saya pamit dulu.
Assalamu’alaikum”
Andre :”Wa’alaikum salam”
Esok
harinya di depan rumah Alex, terlihat Ibu Rahma dan Anisa sedang
berbincang-bincang mengenang Alex. Lalu datanglah Ustadzah, Andre dan seorang
polisi”
Ibu Rahma : “gak terasa Alex udah seminggu ninggalin kita ya Nis”
Anisa :
“Iya Bu. Nisa kangen banget sama Alex. Nanti kemakam Alex ya Bu?”
Ibu Rahma : “Iya Nis. Nanti habis sholat Ashar ya”
Ustadzah :
(datang bersama Andre) “Assalamu’alaikumBu Rahma, dek Anisa”
Ibu Rahma & Anisa : “wa’alaikum salam” (tersenyum)
Ibu
Rahma : “Tumben Ustadzah mapir ke
rumah pagi hari, di kawal nak Andre sama polisi lagi. Ada apa ya?”
Anisa : “Mungkin Ustadzah lagi dapet
pengawalan extra dari Pak Ustadz Buk hehehe”
Ustadzah : ”Ah dek Nisa ini bisa saja. Gini lo
Bu, saya mengantarkan Andre. Dia ingin berbicara sesuatu”
Ibu Rahma : “sepertinya penting sekali. Kalau gitu silahkan duduk”
Andre :
“begini Bu Rahma, saya mau meminta maaf karna saya penyebab kematian Alex”
Ibu
rahma : “Apa??!!! Jadi kamu yang
membuat Alex mati. Dasar manusia tak tau malu. Sudah membunuh anak saya
sekarang berani menginjakan kaki di rumah saya” (dengan kerasnya)
Anisa :”jahat sekali kamu Andre. Apa
karna kamu anak orang kaya jadi kamu bersikap seperti ini?”
Ustadzah :”Sabar Buk, sabar. Andre datang kemari
karena suruan dari arwahnya Alex yang meminta dia untuk minta maaf”
Andre :”iya Bu. Saya membawa Polisi ke
sini sebagai bukti saya berani untuk di penjara”
Ustadzah :”Jika Alex mampu memaafkan Andre,
kenapa Bu Rahma dan dek Nisa tidak memaafkan?”
Ibu
rahama : (menatap Anisa) “jika itu
memang pesan dari Alex, kami memaafkan mu Ndre.Sekarang kamu pulang saja”
Polisi : “maaf, ini harus tetap di
proses secara hukum”
Anisa :”ya sudah, asal Andre siap
menerima hukuman kita akan tempuh jalur hukum”
Andre :”saya siap”
Polisi :” Ayo” (Polisi memborgol tangan
Andre dan membawanya ke kendaraan polisi)
Ustadzah :”Urusan saya telah selesai,semoga
kalian di beri banyak kesabaran dari Allah. saya mohon pamit Bu.
Assalamu’alaikum”
Ibu
Rahma dan Anisa :”Wa’alaikum salam”
Hari-hari
pun berlalu. Andre di penjara selama 7 bulan. Bu Rahma mengangkat seorang anak
yatim piatu dari panti asuhan. Sedangkan Anisa menikah dengan keponakan Alex.
No comments:
Post a Comment